Virus bersifat parasit obligat, yaitu hanya dapat hidup pada inang yang hidup. Virus tidak menyerap cairan atau nutrisi tanaman. Akan tetapi virus menyerang dengan cara yang lebih ganas, yaitu memasuki sel inang dan memperbanyak diri di dalamnya. Jika inangnya mati, maka virus tersebut meninggalkan sel inangnya tersebut. Pemberantasan virus nyaris tidak mungkin dilakukan karena virus sangat mudah bermutasi. Pengendalian virus hanya dilakukan terhadap serangga vektor penularannya
Periksa individu tanaman abnormal secara keseluruhan dan kelompok tanaman di sekitarnya. Misal, jika daun tanaman menguning karena kerusakan akar, maka permasalahan sebenarnya adalah akar yang rusak bukan daun yang menguning.
Sumber : - http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/virus.html
GEJALA UMUM PENYAKIT TANAMAN OLEH VIRUS
Secara umum tanaman yang terinfeksi oleh virus menunjukkan beberapa gejala yang biasanya terdapat daun, buah, batang, cabang, maupun akar. Gejala tersebut ditunjukkan dengan ukuran yang mengecil, perubahan bentuk atau bagian tanaman, perubahan warna, kematian jaringan tanaman (misalnya bercak bercincin), dan tanaman mengalami hambatan pertumbuhan.PENYEBAB DAN CARA HIDUP VIRUS
Jenis virus yang menyerang tanaman sangat banyak, beberapa diantaranya adalah geminivirus, TMV, CMV, ChiVMV. Ketika tanaman pokok yang dibudidayakan tidak ada di lahan, virus dapat bertahan hidup: pada bahan biakan tanaman, vektor (serangga penular), gulma. Khusus TMV masih hidup pada daun tembakau yang sudah kering atau jadi rokok.ASAL / SUMBER SERANGAN
Sumber serangan virus sangat banyak dan beragam. Bahan biakan (benih) juga dapat menjadi sumber serangan virus, terutama untuk TMV dan CMV. Selain itu, tanaman sakit di lapang, baik tanaman pokok yang dibudidayakan, tanaman budidaya lain selain tanaman pokok, maupun gulma. Bahkan ada gulma yang kadang-kadang tidak bergejala tetapi sudah tertular. Tetapi yang sangat membahayakan adalah serangan serangga penular (vektor) virus. Apalagi saat musim dalam kondisi yang optimal untuk perkembangan serangga penular tersebut. Manusia juga bisa menjadi perantara penularan virus, terutama untuk tanaman budidaya melalui proses pelukaan tanaman saat sedang melakukan perawatan.KARAKTERISTIK PENYEBAB SERANGAN
Virus selalu berkembang dari waktu ke waktu. Pada umumnya pola sebaran di lapangan (lahan) tidak teratur. Disamping itu, serangan virus juga diikuti atau bersamaan dengan serangan serangga penyebabnya atau pembawanya (vektor). Penyakit virus biasanya ditemukan pada tanaman tertentu /kelompok tanaman tertentu.CARA PENULARAN VIRUS
Infeksi virus menular dari satu tanaman ke tanaman lain melalui aktivitas serangga penular (vektor), antara lain kutu daun, kutu kebul, dan Thrips. Pelukaan tanaman dalam proses budidiaya tertutama selama proses perlakuan fisik terhadap tanaman, seperti pengikatan, perempelan, maupun pemotongan. Penularan melalui pelukaan tanaman juga bisa terjadi karena adanya gesekan antara tanaman yang terserang virus dengan tanaman sehat.FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI SERANGAN VIRUS
Penyakit yang disebabkan oleh virus banyak terjadi pada musim kemarau atau pertanaman di musim hujan tetapi pembibitan dilakukan pada musim kemarau, karena populasi vektor berpeluang berkembang dengan baik dan suhunya sesuai bagi perkembangan virus. Untuk virus yang ditularkan oleh kutu kebul, populasi serangga dewasa yang tidak terlalu tinggi sudah cukup untuk menularkan, karena sangat aktif geraknya.VIRUS MOSAIK KETIMUN (Cucumber Mosaic Virus/CMV)
- Memiliki inang yang luas termasuk gulma
- Jarang menyerang tanaman yang masih muda
- Ditularkan oleh kutu daun
- Mudah ditularkan oleh manusia melalui pelukaan tanaman
- Terbawa benih
VIRUS MOSAIK TEMBAKAU (TOBACCO MOSAIC VIRUS/TMV)
- Inang utama dari famili Solanaceae (tembakau, terung, tomat, cabai, kentang)
- Sangat mudah tertular lewat pelukaan
- Terbawa di permukaan benih
- Bertahan pada sisa tanaman yang berada di lahan
- Bahkan pada rokok yang daunnya terinfeksi
- Tidak ditularkan oleh serangga
CHILI VEIN MOTTLE VIRUS (ChiVMV)
- Ditularkan oleh kutu daun
- Jika populasi kutu daun sangat tinggi akan membentuk sayap sehingga mudah diterbangkan oleh angin
POTATO VIRUS Y (PVY)
- Tanaman terserang : cabe, kentang, tomat, dan tembakau
- Ditularkan oleh kutu daun dan bahan biakan vegetatif
- Tidak ditularkan benih
TOMATO SPOTTED WILT RINGSPOT VIRUS (VIRUS BERCAK BERCINCIN)
- Jenis tanaman inang yang terserang sangat banyak
- Ditularkan oleh Thrips
GEMINI VIRUS (VIRUS KUNING)
- Tanaman inang : cabai, tomat, tembakau, gulma
- Ditularkan oleh kutu kebul (Bemisia tabaci). Jumlah kutu yang sedikit sudah cukup untuk menyebarkan karena serangga dewasa aktif bergerak
- Tidak ditularkan benih
STRATEGI PENGENDALIAN VIRUS
- Menghindari adanya kontak virus dengan tanaman pada saat usia dini: benih sehat, perlindungan bibit.
- Menghindari kontak dengan vektor: Tanaman penghalang, kelambu untuk pembibitan, metode strip farming.
- Mengurangi populasi vektor penular virus dengan memasang perangkap likat kuning maupun aplikasi pestisida.
- Pengamatan rutin dan memusnahkan tanaman yang terserang (mengorbankan beberapa tanaman untuk menyelamatkan yang lebih besar). JANGAN TERLALU SAYANG DENGAN TANAMAN YANG SUDAH SAKIT.
- Perlakuan benih dengan cara merendam 2 g benih dalam 10 ml trisodium fosfat (Na3PO4.12 H2O) 10 % (10 gram bahan dalam 100 ml air) selama 30 menit. Setelah itu pindahkan kembali benih yang sudah diperlakukan ke larutan yang sama, dengan membuat larutan yang baru, selama 2 jam. Bila proses tersebut telah selesai, bilas benih dengan air mengalir selama 45 menit.
- Pemasangan kelambu di persemaian untuk menghindari kontak dengan serangga vektor penular virus.
- Penerapan sistem strip planting atau tanaman perangkap untuk mengurangi serangan serangga vektor penular virus di areal pertanaman.
- Jika masih ada tanaman sakit di lapang dan belum sempat dimusnahkan, hindari melakukan perompesan (wiwilan) dari tanaman sakit.
- Secara rutin membersihkan gulma selama di pertanaman. Beberapa jenis gulma yang berpotensi sebagai inang virus adalah Ageratum (Sunda: babadotan, Jawa: wedusan), Physalis (Jawa: ceplukan, sunda: cecenet) , Mimosa (putri malu, sunda: Alimusa) .
- Penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat untuk mengurangi tingkat serangan serangga vektor.
- Memperkuat pertumbuhan tanaman agar mampu mengkompensasi akibat serangan virus yaitu dengan menerapkan pemupukan dan pengairan yang tepat dan cukup .
- Penggunaan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) untuk membuat tanaman lebih bugar dan menginduksi ketahanan .
MENENTUKAN PERMASALAHAN UNTUK MENGENDALIKAN SERANGAN VIRUS
Identifikasi karakter tanaman (spesies atau varietas). Misal, jenis tanaman tertentu yang tampak tidak normal, bukan karena sakit, tetapi karena karakternya.Periksa individu tanaman abnormal secara keseluruhan dan kelompok tanaman di sekitarnya. Misal, jika daun tanaman menguning karena kerusakan akar, maka permasalahan sebenarnya adalah akar yang rusak bukan daun yang menguning.
Sumber : - http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/virus.html
0 komentar:
Posting Komentar