Hosting Unlimited Indonesia

Teknik Menanam Cabe Di Musim Hujan


Menanam cabe di musim hujan memerlukan teknik budidaya yang lebih intensif dibandingkan jika kita menanam cabe pada musim kemarau. Menanam cabe pada musim hujan bukanlah musim yang ideal bagi budidaya cabe, sehingga biasanya menanam cabe pada musim hujan ini disebut sebagai bertanam cabe di luar musim (off season).

Menanam cabe pada musim hujan akan menghadapi kendala cuaca yang tidak kondusif bagi tumbuh dan kembangnya tanaman cabe secara normal. Musim hujan ditandai dengan curah hujan yang tinggi dan kelembaban yang tinggi sehingga pada beberapa hal akan memicu berkembangnya OPT baik hama maupun penyakit tanaman. Sehingga risiko kegagalan panenya menjadi lebih besar.

Walaupun demikian menanam cabe pada musim hujan mempunyai potensi untuk memperoleh keuntungan yang tinggi. Harga yang tinggi pada saat musim hujan menjadi incaran para petani. Naiknya harga cabe pada saat musim hujan ini disebabkan suplai cabe menurun drastis karena pada saat musim hujan hanya sedikit yang mengusahakan tanaman cabe karena risiko kegagalanya sangat besar.

Beberapa jenis penyakit yang berkembang dan mengancam tanaman cabe pada saat musim hujan antara lain penyakit karena bakteri seperti Pseudomonas solanacearum, penyakit antraknosa maupun penyakit karena jamur seperti layu fusarium.

Pengendalian beberapa OPT baik hama maupun penyakit tanaman cabe sudah pernah kami bahas pada beberapa tulisan terdahulu. Untuk pengendalian penyakit Antraknosa silahkan buka kembali disini, untuk pengendalian penyakit layu fusarium dan layu bakteri silahkan baca kembali disini dan pengendalian penyakit tanaman cabe lainya silahkan baca kembali disini.

Sedangkan untuk pengendalian hama ulat grayak pada tanaman cabe silahkan baca kembali disini dan pengendalian hama ulat buah cabe Helicoverpa silahkan buka kembali tulisanya disini.

Untuk mengantisipasi agar tanaman cabe selama musim hujan tidak terancam gagal. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama kita menanam cabe pada musim hujan, antara lain :

1. Memperbaiki drainase di sekitar pertanaman. Air yang menggenang menjadi pemicu berkembangnya OPT baik hama maupun penyakit tanaman cabe. Usahakan agar air tidak tergenang di sekitar pertanaman dengan cara memperbaiki saluran pembuangan air sehingga air mengalir dengan lancar.

2. Membuat bedengan yang lebih tinggi. Membuat bedengan yang lebih tinggi akan mengurangi tingginya kelembaban tanah karena banyaknya air, usahakan membuat bedengan tanaman yang lebih tinggi dari saat menanam cabe di musim kemarau. Tinggi bedengan bisa menjadi 60 - 70 cm yang biasanya hanya 50 cm.

3. Mengatur jarak tanam yang lebih lebar. Untuk mengurangi kelembaban udara yang tinggi di sekitar pertanaman dan untuk memberikan keleluasaaan cahaya matahari masuk ke sekitar tanaman cabe, tanamlah cabe dengan jarak tanam yang lebih lebar dengan pola zig zag / segitiga. Beberapa petani yang sudah berpengalaman sering memakai pola ini dengan jarak tanam 60 x 70 cm, walalupun populasinya menjadi berkurang namun mempermudah pemeliharaan tanaman dan memberikan iklim mikro yang lebih baik bagi tanaman cabe.

4. Menggunakan Mulsa Pulsa Hitam Perak. Usahakan memakai mulsa plastik hitam perak untuk mengntrol kelembaban tanah serta mengurangi penyebaran penyakit karena cipratan tanah yang terkena hujan yang kemungkinan mengandung bibit penyakit / patogen.

5. Pemantauan perkembangan OPT secara intensif. Perkembangan OPT baik hama maupun penyakit sangat cepat pada musim hujan karena cuaca yang mendukung perkembanganya. Oleh karena aturlah pemantauan perkembangan OPT ini sejak awal untuk mengantisipasi dan mengendalikan OPT sejak awal secara intensif terpadu.

6. Sanitasi sekitar pertanaman. Bersihkan areal pertanaman dari rerumputan liar, gulma atau tanaman lainya yang bisa menjadi inang / tempat hidup sementara bagi hama / penyakit.

7. Penggunaan pestisida dengan perekat dan perata untuk effektifitas penggunaan pestisida. Pada musim hujan penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama / penyakit harus lebih di efektifkan dengan menggunakan bahan perekat perata sehingga pestisida mempunyai daya lekat dan daya sebar yang lebih tinggi karena tidak mudah tercuci oleh air hujan dengan intensitas tinggi. Bahan perekat perata yang biasa dipakai oleh petani antara lain Agristic, untuk bahan perekat perata lainya silahkan dipakai dengan rekomendasi petugas teknis atau penyuluh pertanian setempat.

8. Penggunaan naungan plastik / paranet untuk pelindung tanaman. Untuk mengurangi terpaan air hujan dengan intensitas tinggi, anda bisa menggunakan naungan dengan plastik atau paranet. naungan plastik bisa berbentuk rumah plastik sederhana (green house) maupun berbentuk naungan memanjang sepanjang bedengan tanaman. Tentu harus diperhitungkan pembiayaanya sebelum anda menggunakan rumah plastik atau paranet ini.


 
Sumber : http://www.agribisnisgarut.com/berita.php?id=13#.UojQu3-4wng
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: